Bantul, Portal Kiri - Minimnya orang – orang terlatih dan berpengalaman dalam bidang rescue membuat Tim Penyelamat khusus penanganan musibah dan bencana alam kekurangan orang. Perlu aktivitas khusus yang mendorong agar persentase keberadaan orang – orang tersebut meningkat.
Dilatar belakangi evaluasi yang dilakukan oleh Organisasi – oraganisasi Pecinta Alam,terlihat jelas begitu minimnya jumlah orang yang berpotensi dibidang Rescue.Ketua Sekjen Sekretariat Bersama Organisasi Pecinta Alam ( SEKBER OPA ) wilayah Yogyakarta Dangku, Jumat ( 6/11 ) menuturkan, bahwa komponen terbesar yang menyebabkan hal itu bisa terjadi lebih dikarenakan kurangnya perhatian khusus terhadap eksistensi dari Tim Rescue itu sendiri. Oleh karena itulah Latihan Gabungan ( LATGAB )Water Rescue Yogyakarta diadakan sebagai bukti langkah kongkret yang diambil demi menetralisir pokok permasalahan yang ada. Kegiatan yang dinaungi langsung oleh Badan SAR Daerah ini, bertujuan mencari bibit – bibit orang yang berpotensi dalam hal penyelamatan korban di air, yangmana nantinya akan menjadi suatu bentuk langkah antisipasi dalam menghadapi segala macam kemungkinan musibah atau bahkan bencana alam yang bisa saja terjadi kapan pun, tanpa bisa diprediksi.
LATGAB yang jumlah pesertanya terdiri dari 21 orang dari berbagai OPA di Yogyakarta ini, memilih Pantai Parangtritis dan Sungai Opak menjadi lokasi kegiatan. Hal itu dikarenakan, pantai Parangtritis pengunjungnya terhitung lumayan banyak dibanding pantai lainnya sehingga potensi rawan korban tengggelam pun banyak. Begitu pula sungai Opak yang luas dan memilki arus tenang ini. Dengan pemilihan lokasi – lokasi tersebut, diasumsikan agar para peserta terbiasa dengan situasi dan kondisi yang nyata dilapangan. Sejatinya rangkaian kegiatan ini sudah dimulai pada tanggal 3 November dengan pembekalan teori peserta berupa materi ruang, sedangkan materi lapangan diadakan pada tanggal 6 – 8 November, dengan agenda materi hari pertama berupa latihan membaca arus laut dan ombak, cara penyelamatan korban tenggelam dilaut dan evakuasi korban dimana para peserta diharuskan berenang kurang lebih 100 M dari bibir pantai, guna melatih kemampuan dan kecepatan berenang, selain itu tidak lupa disertakan materi P3K tentunya. Malang tak dapat ditolak, saat hari pertama dilapangan terdapat kendala, yakni hampir tenggelamnya 4 orang peserta, insiden ini sempat menyedot perhatian pengunjung pantai pada saat itu, tetapi keadaan segera bisa dikondisikan. Pada hari kedua, materi hampir serupa dengan hari pertama, namun lokasinya saja yang berbeda, yaitu lokasi kegiatan terpusat di sungai Opak yang terletak di jalan Parangtritis. “ Yang kami harapkan semoga kegiatan seperti ini, tidak hanya sepintas lalu saja, namun masih ada kegiatan – kegiatan lanjutan lain yang tentu tidak kalah bermanfaat layaknya kegiatan ini”, ujar Ungsu (20) salah seorang peserta yang mencoba mewakili jawaban dari teman – temannya sesama peserta, disela acara penutupan kegiatan LATGAB yang masih berlokasi disekitar wilayah pantai Parangtritis tersebut.
Oleh Septi. Andriani ( 153070378 )
Minggu, 08 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar