Minggu, 08 November 2009

Parangendok, Pesona Sunset lewat tebing

Apakah anda tahu pantai Parangtritis ?

Tentu ini merupakan sebuah pertanyaan yang retorik jika dilontarkan bagi orang yang mengenal Yogyakarta. Tetapi apakah anda tahu Parangendok ? Belum tentu semua individu yang ditanya mengangguk yakin. Yah..., memang tak banyak yang tahu apa itu Parangendok. Parangendok, sebuah nama yang mungkin tidak asing lagi para Pecinta alam khususnya populer dikalangan para penggila olahraga Panjat tebing di wilayah Yogyakarta, dengan jalur Garuda dan Syamsu Rizalnya yang terkenal hingga ke luar kota ini. Parangendok merupakan nama sebuah desa di sisi Timur Parangtritis, tepatnya kurang lebih 2 KM dari Pantai Parangtritis. Wilayah dengan minim penduduk yangmana bermata pencaharian sebagai petani dan dengan pesona tebing batuan kapurnya yang menantang disetiap sisi. Memang benar, desa yang mempunyai akses langsung ke Goa Cermei yang merupakan Goa wisata ini, lebih dikenal khalayak lewat wisata alamnya berupa tebing – tebing dengan ketinggian kira – kira 60 – 70 M, dimana tebing – tebing tersebut kerap dimanfaatkan sebagi tempat olahraga panjat tebing, selain tebing Siung didaerah Wonosari, Gunung Kidul.


Tebing yang Oke dengan jalur yang tidak terlalu sulit bagi pemula olahraga panjat tebing, serta medan dan akses yang mudah ditempuh dimana hanya 1,5 jam dari kota Yogyakarta, menjadikan tebing Parangendok sebagai alternatif lokasi pilihan. Tidak Cuma itu saja, pesona lain yang ditawarkan Parangendok adalah melirik eksotiknya sunset dengan balutan keindahan laut pantai Paris sebagai background dari atas puncak tebing, merupakan sisi keindahan lain yang tentunya tak kalah menarik untuk dinikmati. Padahal, sebelum populer sebagai tempat olahraga panjat tebingnya, tempat ini sempat dibangun landasan untuk olahraga Parhalayang disalah satu sisi puncak tebingnya. Nyatanya, sampai saat ini landasan tersebut menjadi landasan usang, akibat jarang dipergunakan lagi. Hal ini dikarenakan lokasinya yang kurang mendukung, oleh sebab situasi alam, dengan arah angin yang tidak menentu tiap bulannya sehingga menyulitkan dalam manuever Paragrill ( Perangkat dalam olahraga Parhalayang ). Akan tetapi dari landasan tua itulah para pelancong yang hanya berkunjung sekedar mencari angin sore bisa menikmati keindahan sunset dan eloknya relief parangtritis dari sisi lain, yakni dari atas puncak tebing. Paduan harmoni keindahan yang apik, antara angkuhnya tebing, luasnya laut dan lembutnya lembayung senja ufuk barat membuat tempat ini terlihat cantik.


Tempat ini biasa ramai dikunjungi pada hari libur, terutama di akhir pekan. Anda tidak perlu khawatir jika berkunjung tak membawa bekal makanan, sebab disana terdapat warung yang menyajikan santapan sederhana ala wong ndeso. Dimana merupakan satu – satunya warung yang bisa anda temukan disana, Dengan pemilik warung yang akrab di panggil Yuk Mar, sosok yang cukup terkenal dikalangan komunitas pecinta Panjat tebing di Yogyakarta. Anda tertarik berpanjat tebing ria ? Atau sekedar menikmati panorama alam dari puncak tebing ? Atau bahkan keduanya ? Maka jangan ragu memasukkan nama Parangendok ke agenda kunjungan anda di akhir pekan.

Oleh ; Septi Andriani ( 153070378 ).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Portal Kiri Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template