Minggu, 25 Oktober 2009

Komunitas Teater Sego Gurih Kirim Do’a

Bantul. Portalkiri –Sabtu pekan lalu digelar sebuah pementasan teater berjudul “KUP” oleh Teater Sego Gurih di desa Tembi.

Seperti biasanya, pada pementasan kali ini KUP masih dimainkan dengan menggunakan gaya dialog berbahasa Jawa. Pada pentas kali ini Sego Gurih tampil dalam rangka memperingati 100 hari meninggalnya orang tua salah satu kawan Sego Gurih.“Ya, kan sekali-sekali kirim do’a itu pakai pentas teater, biar lebih kontemporer hahaha”, kata Ibnu Gundul, sutradara Teater Sego Gurih”.

Kali ini, penulis naskah Wahyu Daksiraga mencoba mengangkat persoalan masyarakat pinggiran. Di mana diceritakan tentang konflik di dalam sebuah kampung karena adu domba salah satu warga. Uniknya adu domba tersebut dipicu oleh masalah kotoran manusia yang dibuang sembarangan di depan sebuah WC umum. Semua orang saling menuduh, mulai dari preman kampung, tetua kampung hingga anak-anak terlibat konflik tersebut.Sampai akhir pertunjukan konflik masih terus terjadi. Bahkan Wahid si preman kampung masih sibuk mencari si pembuang kotoran manusia.

Dalam “KUP” tersebut penulis naskah hendak berpesan tentang pentingnya kebersamaan. Terkadang hanya karena hal yang sangat sepele orang bisa berkorban apa saja, bahkan nyawa bisa melayang.

Pentas yang disajikan secara komedi ini sangat menghibur penonton. Derai tawa seakan tak berhenti selama pertunjukan berlangsung. Permainan terasa ringan dan cair, bahkan interaksi yang terjalin antara penonton dan permainan sangat terjalin dengan baik. Sayangnya pengaturan komposisi dan pemblokingan tidak digarap maksimal, sehingga banyak bagian pementasan yang tidak bisa dinikmati maksimal dari sudut pandang tertentu.

Tak bisa dipungkiri kehadiran Teater Sego Gurih cukup membawa angina segar bagi iklim perteateran di Yogyakarta. Bila kita tengok mainstream teater sekarang yang berkutat pada wilayah tubuh yang berangkat dari perbendaharaan teater tubuh Eropa.. Sebaliknya sego gurih mereproduksi kembali spirit teater tradisi Jawa pada wilayah kontemporer.


Andika Ananda/153070083

0 komentar:

Posting Komentar

 

Portal Kiri Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template